Perusahaan jasa angkutan pengiriman barang atau perusahaan cargo atau perusahaan ekspedisi yang besar umumnya memiliki gudang di bandara maupun di pelabuhan. Gudang ini berfungsi sebagai pintu gerbang ( gateway ) tempat transit sebelum barang didistribusikan lewat darat ke berbagai lokasi terdekat. Berikut arti SOC gateway dalam dunia ekspedisi.
Arti SOC gateway
Kode IATA | : SOC |
Bandara | : Adisumarmo International Airport ( Adi Sumarmo Wiryo Kusumo ) |
Lokasi | : kab. Boyolali, dekat Kota Surakarta ( Solo ) |
Jadi SOC gateway maksudnya adalah gudang yang berada di bandara Adisumarmo International Airport yang berlokasi di Boyolali, dekat kota Surakarta ( Solo ). IATA ( International Air Transport Association ) adalah organisasi internasional yang berkaitan dengan dunia penerbangan.
Jangan keliru mengatakan bahwa SOC adalah kode singkatan kota Surakarta. SOC adalah kode bandara Adisumarmo, sedangkan kode singkatan kota Surakarta adalah SKT.
Sejarah Bandara Adisumarmo
Bandara ini dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan, karena terletak di kawasan Panasan. Bandara ini dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan yang dibangun pertama kali pada tahun 1940 oleh Pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat.
Ketika bala tentara Jepang masuk ke Indonesia bandara tersebut sempat dihancurkan oleh Belanda namun dibangun lagi oleh Pemerintah Jepang sejak pada tahun 1942 sebagai basis militer penerbangan angkatan laut (Kaigun Bokusha).
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia penyelenggaraan bandara dilaksanakan oleh “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946.
Pada tanggal 1 Mei 1946, Penerbangan Surakarta sejak berubah menjadi “Pangkalan Udara Panasan” yang hanya diperuntukkan penerbangan militer.
Pangkalan udara tersebut pertama kali digunakan secara resmi untuk penerbangan komersial pada tanggal 23 April 1974 yang dilayani oleh Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Kemayoran-Solo & Solo-Jakarta-Kemayoran dengan frekuensi 3-kali seminggu.
Pada tanggal 25 Juli 1977, “Pangkalan Udara Panasan” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” yang diambil dari nama Adisumarmo Wiryokusumo (adik dari Agustinus Adisucipto).
Pada tanggal 31 Maret 1989, Bandara ini ditetapkan menjadi Bandara Internasional dengan melayani penerbangan rute Solo-Kuala Lumpur & Solo-Singapore-Changi.
Pada tanggal 1 Januari 1992, Bandara Adi Sumarmo dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura I yang pada tanggal 1 Januari 1993 berubah status menjadi Persero Terbatas Angkasa Pura I sampai dengan sekarang.